Kamis, 13 November 2014

cerpen sahabt dunia maya

SAHABAT DUNIA MAYA

          Namaku Yuka,waktu SMA dulu aku punya seorang sahabat namanya Dhiny.Awal perkenalan kami dimulai lewat jejaring sosial.Waktu itu dia mengirim pesan kepadaku.Aku kira di laki-laki,tetapi ternyata dugaanku salah,karena dia seorang perempuan.Setelah dari jejaring sosial,kami mulai berkomunikasi melalui via sms maupun via telephone.Hubungan kami semakin lama semakin membaik,bahkan kami berdua sering bercerita tentang masalah-masalah yang kami alami.Lalu kami berdua menjadi seorang sahabat.Dan dia memanggilku dengan nama Ayu.
***
          Paginya pukul 03.30 WIB aku segera  bersiap-siap untuk pergi ke stasiun dengan tujuan pergi ke kota Bandung.Tak menunggu beberapa lama,kereta pun datang,aku segera naik ke dalam kereta tersebut.Setelah pukul 13.30 WIB,kereta itu sampai di kota Bandung.Kemudian aku segera mengambil air wudhu dan sholat Dhuhur.Sebelumnya aku sudah meminta Dhiny untuk menjemputku di stasiun kota Bandung.Setelah selesai sholat,handphone aku berdering pertanda ada panggilan masuk.Dan ternyata pamggilan itu dari sahabatku Dhiny.Dia mengatakan bahwa dia sudah sampai di stasiun.Setelah itu aku mencari di sekitar stasiun.Dan akhirnya bertemulah dengan Dhiny.Orangnya cantik,tetapi dia orangnya tomboy,terlihat dari pakiannya.Kemudian Dhiny segera mengajakku untuk pulang ke rumah Dhiny.
“Assalamu’alaikum...” kata Dhiny.
“Wa’alaikumsalam...” terdengar suara dari dalam rumah.
Menurutku suara itu seperti suara irang yang berusia sekitar 20 tahunan.Ahh,mungkin itu kakaknya Dhiny.Kemudian dari belakang,orang tersebut menuju ke ruang tamu dan mengetahui keberadaanku.
“Saha ini Dhiny?” kata seseorang tersebut dengan logat sundanya.
“Ini teh sobat abdi te Jawa Timur,Ayu” kara Dhiny sambil menoleh ke arahku.
“Oh..Ayu,te Jawa Timur?,jauh pisan atu” kata seseorang tersebut.
Aku hanya tersenyum,karena meskipun aku sedikit mengerti tentang percakapan ini,tetapi aku tidak tau harus berkata apa.
“Ya udah,silahkan masuk,dan selamat beristirahat.Antarkan Ayu masuk ke dalam” kata seseorang tersebut sambil mempersilahkan masuk.
           Sesampainya di kamar Dhiny merasa nyaman.Meskipun ruangannya tidak terlalu besar,tapi di salah salah satu sudut kamar tersebut terdapat rak buku yang berisi novel.Dan ternyata kami memilki hobi yang sama yaitu membaca novel.
           Malam telah datang,dan kini ada sebuah pertandingan sepak bola antara Arema Indonesia vs Persib Bandung,yang kebetulan tim favorit kami berdua.Aku suka Arema dan Dhiny suka Persib Bandung.Kami berdua menonton pertandingan tersebut di depan tv.Kami mendukung tim favoritkami masing-masing.Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 0-0.Kami berdua sudah mengantuk dan akhirnya memutuskan untuk tidur.
***
           Matahari mulai menampakkan dirinya,pertanda bahwa hari sudah pagi.Kami berdua bergegas untuk mengambil air wudhu,sholat shubuh serta mandi.Setelah sholat shubuh Dhiny mengajakku untuk olahraga pagi dan aku menyetujuinya.Saat di perjalanan kami berdua mendengarkan lagu dari sebuah grup band yang terkenal,sebut saja Tipe-x.Band ska favorit kami berdua.Lagunya asik menambah kesejukan dan keindahan pemandangan pagi itu.Waktu telah menunjukkan pukul 08.30 WIB.Berhubung perut kami sudah bernyanyi lagunya Tipe-x,maka kami bergegas untuk kembali ke rumah.Sore harinya Dhiny mengajakku untuk berkeliling ke daerah Bandung dan aku menyetujuinya.
           Keesokan malamnya,Dhiny membuatkan nasi goreng untukku.Meski rasanya sedikit berbeda,teteapi menurutku tetap enak.
“Ayu,nanti setelah makannya selesai ikut aku ke tempat favoritku ya?” ajak Dhiny
“Ok..” jawabku sambil tersenyum
           Selasai  makan nasi goreng buatan Dhiny,Dhiny menunjukkan tempat favoritnya.Awalanya aku bingung karena tempat favoritnya dalah di atas atap rumah Dhiny.Kemudian aku naik ke atas atap rumah dengan sebuah tangga yang terbuat dari bambu.Setelah sampai di atas,aku merasa takjub melihat pemandangan dari atas atap rumah diiringi dengan tiupan angin malam serta gemerlap bintang-bintang di langit.Tak salah jika Dhiny menjadikan tempat ini sebagai tempat favoritnya.Malam mulai larut,bahkan akupun sudah mengantuk stadium akhir.Dhiny mengetahui keadaanku,karena dari tadi aku berkali-kali memejamkan mataku sejenak.Kemudian Dhiny menyuruhku untuk turun ke bawah menuruni tangga yang terbuat dari bambu itu.Perlahan-lahan aku menuruni anak tangga satu persatu.Tetapi sampai di anak tangga nomor tiga dari bawah,aku terjatuh karena kantukku yamh tidak bisa aku tahan.Dari atas aku mendengar suara Dhiny yang menertawakanku dengan keras kemudian dilanjutkan dengan berkata “Hati-hati atu Ayu”.Tetapi aku tak mempedulikannya,karena semua itu tertutup oleh kabut kantukku.
           Satelah bangun tidur,aku merasa tubuhku seperti patah satu-satu,mungkin ini akibat dari jatuh tadi malam.Aku berjalan sambil memegang punggungku.Saat berpapasan dengan Dhiny,Dhiny menertawakanku dengan keras lagi,dan berkata “Bagaimana rasanya Ayu?”.Aku hanya mengacungkan jempol.Tetapi setelah itu tertawanya Dhiny semakin menjadi-jadi sampai dia berguling-guling di atas lantai rumahnya.Pada malam itu ada sebuah festival peasta rakyat yang diadaka tak jauh dari rumah Dhiny.Disana banyak sekali orangynag berjualan mulai dari makanan,pakaian aksesoris dan lain lain.Berhubung aku suka stiker,aku mendatangu stand stiker terlebih dahulu.Setelah itu aku dan Dhiny menunjungi stand aksesoris.Kami membeli sepasang kalung yang berliontin hati yang melambangkan bahwa kita satu hati.Aku juga membeli kalung yang di dalam liontinnya aku beri fotoku dan foto Dhiny sebagai kenang-kenangan.Di sepanjang jalan,kani bergurau,bersuka cita bersama-sama.Setelah kami merasa lelah,kami memutuskan untuk pulang.Saat di jalan,
“Dhiny...”
“Iya Ayu”
“Mungkin malam ini malam terakhirku di kota Bandung ini,karena besok aku harus pulang ke Jawa Timur”
“Yah,tidak ingin lebih lama lagi di sini?” kata Dhiny dengan raut wajah yang sedih.
“Sebenarnya inginnya begitu,tetapi harus berbuat apalagi,aku harus pulung besok”
Dhiny hanya terdiam,mungkin dia belum siap untuk menerima kepulangan sahabat terbaiknya.
“Tetapi tenang Dhiny selama bulan masih berada di atas kita dan tetap sama,artinya kita akan bertemu.Meski jarak kita nanti jauh tetapi yankinlah kalau kita tetap sehai,karena kita adalah kaulah sahabat terbaikku” kataku meyakinkannya.
Dia hanya terdiam.Kemudian dia berkata
“Ya,aku terima.tetapi aku minta satu sama kamu,jangan pernah melupakan aku.Janji ya..” sambil menyodorkan jari kelingkingnya.
“Iya,aku janji” kataku sambil menggandeng jari kelingkingnya.
Dia tersenyum beriringan dengan air mata yang keluar dari sudut matanya.Malam itu aku tidak bisa tidur,karena satu pertanyaan yang selalu mengiyang-ngiyang di kepalaku yaitu “Bagaimanakah besok?”.Lalu kutulis sebuah surat di atas secarik kertas.
SAHABAT DUNIA MAYA
Meski aku hanya mengenalmu lewat dunia maya
Tapi aku merasa telah mengenalmuseperti sahabat-sahabatku di dunia nyata
Kehadiranmu bagai sebuah lilin di dalam kegelapan jiwaku
Tempatku mencurahkan  semua masalah di kehidupan ini
Sahabat...
Kau memeberiku kenangan yang berharga dalam hidupku
Yang tak mungkin mudah untuk kulupakan begitu saja
Sahabat...
Meski dalam dunia sepak bola kita tidak sehati
Tetapi dalam musik ska serta hobi kita tetap sehati

Sahabat...
Jangan jadikan perpisahan ini sebagai akhir dari persahabatan kita
Tetapi jadikan ini sebagia awal untuk menjadi sahabat dunia maya yang sesengguhnya
Sahabat...
Terima kasih telah mengajariku banyak hal
Terutama memeberiku arti bahwa memiliki sahabat dunia maya bukan berarti kita tidak bisa bertemu di dunia nyata
Dan aku minta maaf jika selama ini telah merepotkan dan menjadi bebean dalam hidupmu
Aku juga minta maaf bila kepulanganku ini terlalu cepat untukmu
Satu pesan dariku untukmu yaitu tetap semangat dalam menjalani hidup dan gapailah semuacita-citamu selagi kamu masih mampu dan masih ada waktu

                                      Sahabatmu,

                                    Yuka/Ayu

Surat tersebut aku masukkan  kedalam amplop yang ditemani sebuah kalung yang aku beli pada festival itu.Semua itu tertata rapi dalam sebuah kotak.
          Pagi telah datang,akupun segera bersiap-siap untuk pergi ke stasiun.Tidak lupa untuk berpamitan kepada Dhiny serta keluarganya.Juga memberi kenang-kenangan yang telah aku bungkus tadi malam kepada Dhiny.Saat memberi kenang-kenangan itu Dhiny hanya menangis,tetapi aku tetap memberinya semangat.Dhiny dan kelurganya mengantarkanku sampai ke stasiun.Tak menunggu beberapa lama keretapun datang.Aku menaiki kereta tersebut.Kereta perlahan meninggalkan stasiun.Dari jendela kereta aku,aku melihat keluarga Dhiny yang melambaikan tangan ke arahku,tetapi Dhiny terlihat tetap menangis.Aku juga turut melambaikan tangan sambil berkata “tetap semangat”.Kereta terus bergerak menjauhkan pandanganku ke arah stasiun.Dalam hatiku aku berkata “Selamat tinggal kota Bandung,ijinkanlah aku untuk mengunjungimu di lain waktu”.Aku memejamkan mata.Tak lama kemudian ada air yang mengguyur wajahku dengan derasnya.Aku mulai membuka mata dan ibu sudah berdiri di sampingku dengan memebawa sebuah gayung di tangannya.Lalu aku menyadari bahwa semua itu hanya mimpiku saja.Aku melihat jam yang berada di sampingku dan ternyata jam sudah menunjukkan oukul 06.30 WIB.Kemudian ibu langsung memarahi “bla...bla..bla...”,menurutku seperti penyanyi rock yang sedang ngerap dengan keras.Aku langsung berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah secepatnya supaya tidak telat.Sampai di sekolah ternyata bel sudah mendahuluiku,sehingga aku terpaksa untuk mengambil surat pada guru piket.Saat memasuki kelas,surat itu aku berikan kepada guru kelas,tiba-tiba ada murid baru yang namanya Dhiny.Wajahnya persis sekali seperti di mimpiku.Dan dia juga memakai kalung yang sama.Aku terkejut mendengar dan melihat itu.Aku bertanya-tanya “Siapakah dia?mengapa dia ada di dalam mimpiku

1 komentar:

  1. Best youtube channel you can play now : YouTube (Videos)
    YouTube is a popular website for YouTube videos and sports entertainment. This website is a free to use youtube to mp4 website. It has a sportsbook and casino

    BalasHapus